Warga Lumut Gelar lomba Mancing di Sungai lubuk larangan Persaudaraan

TAPTENG, SSOL  –  Warga Lingkungan X Kelurahan Lumut, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah, mengadakan lomba memancing di sungai lubuk larangan Persaudaraan di kampung itu, sebelum dipanen raya warga setempat. Minggu (23/9/2018).

Ada ratusan pemancing yang mengikuti even tahunan tersebut. Lomba memancing dimulai pukul 08.00 WIB pagi dan berakhir sore hari pukul 17.00 WIB.

Kepala lingkungan Abdul Haris Simanjuntak yang juga panitia penyelenggara mengatakan even ini untuk mempererat persaudaraan dan silaturahmi bagi masyarakat.

“Kegiatan ini memang rutin digelar setahun sekali. Hari ini jadi momen yang tepat untuk merayakan panen raya bersama masyarakat,” jelasnya.

Untuk mengikuti even tersebut, para pemancing diwajibkan membeli tiket dari panitia. Hasilnya untuk menambah pendapatan kas desa.

“Harga tiket peserta dari luar daerah kita buat Rp100.000, dan pemancing lokal Rp50.000, total pemancing yang ikut dalam lomba mencapai 300-an orang,” jelasnya.

Madan Pasaribu salah satu pemancing asal Hapesong, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan mengaku sangat antusias mengikuti even ini.

Menurutnya, untuk mencari lokasi strategis memancing, ia rela datang ke lokasi sejak subuh hari.“Saya di sini dari pukul 05.00 WIB pagi, dan pemancing lainnya sudah ramai. Nomor urut saya saja sudah 111. Bahkan ada pemancing yang rela datang jam 12 malam hanya untuk mencari lokasi strategis,” katanya.

Selama waktu lomba, Madan hanya mendapatkan 3 ekor ikan nila. Itu hasil yang kurang beruntung, sebab banyak pemancing lain yang pesta strike dengan pancing andalan mereka.

“Yah namanya mancing, tergantung nasib. Mulai tadi mancing saya hanya dapat 3 ekor ikan nila. Tidak seberapa dibanding teman-teman lain. Tadi ada kawan saya satu kampung dari Hapesong yang straight ikan bawal besar, ukuran 5 kg,” jelasnya.

Amatan Media, para pemancing berhasil straight dengan bermacam-macam jenis ikan. Umpan yang digunakan bervariasi. Ada lontong, jangkrik, cacing, pelet dan jenis lainnya.

Ikannya mulai dari nila, bawal, gurami, garing, merah dan ikan mas.Terpisah, Kadis Pariwisata Tapanuli Tengah, Rahmad Jambak saat dihubungi  mengaku mendukung tetap terjaganya Lubuk Larangan Persaudaraan yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat.

“Sebenarnya tidak di Lumut saja, di Desa Lopian juga minggu lalu ada yang dibuka juga Lubuk Larangannya,” ujar Rahmad.

Ia setuju dengan potensi kewisataan dari lubuk larangan dan berharap, agar lubuk larangan dapat dikembangkan dan dilestarikan oleh pemerintah Desa atau Kelurahan sebagai tujuan wisatawan ke kabupaten Tapanuli Tengah.
“Dan tentu saja disamping menjaga kelestarian lingkungan juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat desa,” pungkasnya.
IWAN PAKPAHAN.