- SIBOLGA, SSOL – Seorang wanita asal Kota Sibolga penumpang bus Bintang Utara sebut saja Bunga, berangkat dari Medan menuju Kota Sibolga mengaku syok setelah menyadari bahwa dirinya menjadi korban pelecehan seksual didalam bus, Kamis (30/5/2019).
Ia menuturkan, awal mula peristiwa pelecehan yang dialaminya saat dirinya berangkat dari loket bus Bintang Utara Medan menuju Kota Sibolga, Rabu (29/5) malam.
Awalnya perjalanan wanita berumur 24 tahun ini dengan seorang teman sebangkunya berinisial W warga Pondok Batu, Tapteng pada malam itu biasa saja.
“Kakak ini (W,red) teman sebangku ku, kondisi sewa waktu itu ada satu saya lihat duduk dibangku tempel dengan jarak beberapa kursi didepan tempat duduk kami. Jadi karena ada sewa yang turun, sewa yang dibangku tempel itu pindah ketempat duduk sewa yang turun tadi,”ujar Bunga bercerita kepada awak media setelah tiba di Terminal Sibolga.
Lebih lanjut dikatakan Bunga, ada seorang lelaki yang awalnya duduk didekat sopir bus Bintang Utara dengan Nopol BK 7436 DP itu pindah ke bangku tempel yang telah kosong tadi.
“Didekat supir itunya dia duduk sebelumnya, jadi karna kosong bangku tempel itu tadi pindahlah dia kesitu, dan itupun dipindahkannya lagi posisi bangku tempel itu jadi mendekat sama ku, disitulah dia duduk,”kata Bunga.
Sedikitpun Bunga mengaku tidak menaruh curiga berlebihan melihat tingkah tidak wajar pria tersebut, sehingga ia pun terlelap tidur dan tersadar hingga langsung menjerit setelah ia mengalami tindakan pelecehan dari pria tersebut.
“Pas disekitar siborong-borong sudah itu, terbangun aku, kulihat tangannya meraba-raba langsung ku pukullah, kurang ajar kubilang,”sebut Bunga sembari menangis menceritakan peristiwa itu.
“Ia dimaki-maki kakak (W,red) itu lah lagi dia, lalu kubilang ku lapor polisi yah, disitulah mungkin takut dia langsung minta turun dia, turunlah dia di siborong-borong. Supir pun diam-diam ajanya disitu, malah diturunkan gitu aja laki-laki itu,”tambah Bunga.
Setelah kejadian itu, masih kata Bunga, seorang pria yang mengaku sopir 2 bus itu sempat mengajak Bunga untuk membicara peristiwa itu secara baik-baik.
“Nggak ngerti aku apa maksudnya, diajaknya aku, sinilah dulu kak, didepanlah kita bicarakan dulu baik-baik kata supir 2 bus itu. Mana mau aku, entah apa mau dibicarakannya, aku sudah gemetaran tapi mereka kayak nggak bertanggungjawab dengan kenyamanan penumpangnya, malah diturunkan gitu aja laki-laki itu, nggak taulah karena teman mereka laki-laki itu dah, karena dari awal pun duduk dekat supir itu,”ketusnya.
Atas peristiwa itu, kini Bunga mengaku masi syok dan trauma menumpangi bus tersebut.
“Gemetaran aku ini bang, sampe sekarang masi dingin-dingin tangan ku, trauma aku naik bus itu,”katanya.
Sementara itu, Ingot Hutagalung sopir bus yang ditumpangi Bunga saat ditemui di loket Bus Bintang Utara, Terminal Sibolga membenarkan peristiwa yang menimpa penumpangnya itu.
“Ia, mau gimanalah karena malu minta turun dia kami turunkanlah. Apalah mau kami bilang disitu, kalo mau nuntut nggak taulah kami itu, ke perusahaanlah, berurusan sama orang medan,”ucap Ingot.
Ingot juga menuturkan, bahwa pria yang melakukan pelecehan terhadap penumpangnya itu ia kenal bermarga Tampubolon dan merupakan salah seorang sopir Bus Bintang Utara.
“Nggak tau aku namanya, marganya Tampubolon, supir-supir Bintang ini juga dia itu. Dia dari medan memang mau ke kesini (Sibolga,red) tujuannya, memang kurang ajar itu,”katanya.
Ingot dan beberapa sopir bus lainnya yang ditemui diloket Bintang Utara itu mengaku bahwa pelaku pelecehan seksual tersebut memiliki ciri-ciri tangan cacat.
“Orangnya itu tangannya agak bengkok-bengkok itu,”tambahnya.[]
IWAN PAKPAHAN.