MEDAN | Sumatera Utara bertekad tetap menjadi barometer olahraga wushu di Tanah Air seiring dengan kemajuan yang terus dicapai daerah itu dalam olahraga asal negeri China tersebut.
Ketua Pengprov Wushu Indonesia (WI) Sumatera Utara, Darsen Song di Medan, Jumat, mengatakan pihaknya terus berupaya agar olahraga wushu, baik nomor sanda maupun taulo semkain digemari terutama oleh kalangan muda.
Hal itu dilakukan agar wushu di daerah itu terus berkembang sehingga kedepannya terus lahir atlet-atlet potensial yang siap mengharumkan nama daerah di kancah nasional serta internasional.
“Dengan demikian Sumut bisa terus menjadi barometer kemajuan wushu di Indonesia,” katanya usai pembukaan Kejurda Wushu Sanda memperebutkan Piala Centre Poin Cup yang digelar 12-15 Januari yang sekaligus dijadikan ajang seleksi untuk persiapan mengahdapi kejuaraan nasional di Yogyakarta.
Dalam beberapa kali pelaksanaan PON, wushu memang selalu menjadi salah satu andalan Sumatera Utara dalam mendulang medali, selain beberapa cabang olahraga lainnya.
Kejurda tersebut diikuti 158 atlet dan pelatih dari sembilan daerah yakni Medan, Pematangsiantar, Karo, Simalungun, Humbahas, Samosir, Tapanuli Utara, Asahan dan Toba Samosir.
Nomor pertandingan dibagi menjadi tiga kategori umur dan kelas berat badan dengan total 31 nomor pertandingan yakni umur pra junior 12-14 tahun, junior 15-17 tahun dan senior 18-35 tahun.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain berupaya terus melahirkan atlet-atlet potensial, salah satu program Pengprov WI Sumut kedepannya adalah menambah kepengurusan di sejumlah daerah lainnya yang saat ini memang belum terbentuk.
“Ada beberapa daerah yang sangat potensial melahirkan atlet berbakat, namun belum ada kepengurusan wushu daerahnya. Jadi kedepan akan kita bentuk, seperti misalnya Kabupaten Deliserdang yang darahnya sangat dekat dengan Medan,” katanya.(Syawal R)
Editor : Bahrum Nasution