MEDAN – Mendapat isu Hoax, pasangan Djarot-Sihar berusaha menerangkan pada seluruh masyakat Sumatra Utara, khususnya para relawan pendukungnya. Paslon nomor dua ini diterpa isu acara adat yang menghadirkan kepala babi, disuatu acara adat yang dihadiri oleh Djarot Saiful Hidayat.
Isu yang disebar orang- orang yang tidak bertanggung jawab ini sudah pasti bertujuan untuk merusak citra dan image Djoss. Padahal waktu itu, menurut Sihar Sitorus, mereka diberangkatkan saudaranya di Desa Parsambilan, yaitu dia diberi dekke, dan diedit menjadi kepala babi.
Untuk itu, Sihar mengajak Pomparan (Keturunan) Toga Raja Sitorus Dohot Boruna di Wisma Gorga turut serta memberantas isu Hoax tersebut. Pemberangkatan itu dilakukan dengan acara adat Batak, Djarot-Sihar diberi ulos dan makanan khas yang disebut dekke simudur udur (ikan mas yang dimasak dengan cara diarsik).
“Selain kami diberi ulos, kami juga disuapi nasi kuning dengan ikan mas. Tapi yang beredar fotonya di media sosial bahwa kami disuguhkan kepala babi dalam acara tersebut. Pemberian ulos dan dekke ini merupakan simbol agar saya (Sihar Sitorus dan Djarot Saiful Hidayat) tetap sehat dan seiring sekata dalam proses pemilihan gubernur hingga menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara. Tapi barusan tadi KPU dan Bawaslu beserta Paslon Gubsu melakukan Deklarasi Kampanye Damai, tolak Hoax, Sara dan Politik Uang. Tapi semua ada aturannya, dan si penyebar hoax akan dikenakan sanksi nantinya,” beber Sihar.
Selain diterpa isu hoax soal kepala babi, Sihar Sitorus juga diisukan tak punya Ijazah SMA. Untuk memerangi isu ke dua, yaitu sola ijazahnya dia pun akan berangkat ke Jakarta bertemu dengan mantan gurunya yang saat ini usianya sudah renta.
“Sore ini saya harus berangkat ke Jakarta, untuk memperjelas Ijazah saya. Besok saya harus ke sekolah SMU, jumpai kepala sekolah minta surat keterangan pernah belajar di SMU tersebut. Sudah seusia ibu saya gurunya. Tapi harus saya jumpai. Saya ini dulu satu angkatan sama wakil gubernur DKI Jakarta,” terang Sihar lagi.
Sihar juga mengatakan kalau dirinya akan menemui beberapa teman sekolahnya dulu, ini dimaksud untuk memastikan keabsahan Ijazah saya. “Saya minta doa semuanya, karena saat verifikasi saya sudah MS (Memenuhi Syarat) menurut KPU. Pun begitu tetap saja ada yang mempersoalkan ijazah saya, kita buktikan kalau kita benar dan sudah ikut prosedur yang ada,” terang Sihar sambil berpamitan pergi dengan para Pomparan (Keturunan) Toga Raja Sitorus Dohot Boruna dalam acara Dohot Lao Paborhatton (memberangkatkan dengan doa), di Wisma Gorga Jalan Saudara Medan, Minggu (18/2) sore kemarin.(Avi)
Edito : Yeni Sitorus