Saat ini harga cabai merah di pasaran dijual Rp 13.000-Rp15.000 per kilogram. Padahal sebelumnya harga cabai mencapai Rp 60.000 dan paling rendah Rp 30.000 perkilo gramnya.
Jadi penyebab deflasi Kota Sibolga bukan karena menurunnya harga beli masyarakat, melainkan turunnya harga komuditas seperti cabai ” Kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sibolga, Suti Masniari Nasution,seperti dilansir Antaranews, Rabu (13/2).
Masniari memperkirakan pada bulan berikutnya akan terjadi inflasi di Kota Sibolga. Namun meski inflasi akan terjadi dalam waktu dekat, Masniari optimis hal itu terjadi masih pada batas yang terkendali.
Kedepannya mungkin akan terjadi inflasi, kita tidak prediksi deflasi lagi, tetapi inflasi yang masih terkendali. Harganya tidak fluktuasi, tiba-tiba naik drastis. Kenaikan harga masih terkendali, itu kita harapkan terjadi di bulan berikutnya,”ujarnya.
Untuk itu, dia berharap tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk tetap menjaga kestabilan harga dan pasokan komoditas yang mendorong terjadinya inflasi.
Masniari juga menyebutkan kondisi perekonomian di Kota Sibolga saat ini cukup stabil. Hal itu dilihat dari daya beli masyarakat yang cukup tinggi, dan masyarakat masih sangat optimis untuk menjalankan usahanya.
Harga kurs rupiah juga sudah semakin membaik, sudah dibawah harga Rp 14.000. Itu artinya perekonomian sudah semakin bergerak. Apalagi nanti ketika pemerintah daerah sudah mencairkan anggarannya untuk pengerjaan proyek-proyek, maka perekonomian semakin bergerak,” tambahnya.[]