BINJAI, SSOL- Presidium Ormas Islam Kota Binjai menolak kehadiran Hadad Alwi ke Lapangan Kota Binjai dalam kegiatan tabligh akbar yang akan diselenggarakan Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Kota Binjai, yang rencananya akan dieselenggarakan, Jumat (22/2) sekira jam 13.00 WIB.
Dalam penolakannya, Presidium Ormas Islam Kota Binjai melakukan pertemuan dengan pihak Pemko Binjai di Masjid Agung Kota Binjai, Jalan Olah Raga, Kelurahan Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timut, Kamis (21/2) sekira jam 09.45 WIIB
Salah seorang perwakilan Presidium Ormas Islam Kota Binjai, M Lud Siregar, mengatakan kepada wartawan, penolakan kahadiran pelantun album ‘Cinta Rasul’ tersebut berkaitan dengan yang bersangkutan terindikasi kuat menganut faham Syiah.
Menurut Fatwa MUI, aliran Syiah diharamkan berdiri di Indonesia. Disamping itu, beberapa elemen masyarakat juga mendesak ormas islam di Binjai untuk mengklarifikasi masalah tersebut kepada panitia penyelenggara. Lebih lanjut M Lud menyatakan, MABMI Binjai mengaku bawa mereka tidak tahu tentang status Hadad Alwi yang memiliki faham Syiah.
“Hasil musyawarah, untuk tabayyun ke MABMI Kota Binjai. Dan hasil tabayyun, MABMI mengklarifikasi bahwa benar MABMI adalah panitia penyelenggara, tetapi yang memfasilitasi semua acara adalah Pemko Binjai,” tegas M Lud Siregar.
“Pengurus MABMI yang hadir dalam musyawarah memastikan, jika benar Hadad Alwi memiliki faham Syiah, maka MABMI akan menolak kehadirannya dan menghimbau untuk Hadad Alwi dengan yang lainnya,” sambung M Lud Siregar.
Presidium Ormas Islam dan beberapa warga mencoba mendatangi Pemko Binjai meminta pihak yang memfasilitasi kegiatan tersebut agar menurunkan baliho yang sudah terpampang di papan reklame di beberapa titik di Kota Binjai.
“Kami bukan menolak acara tersebut, tapi kami menolak kehadiran Hadad Alwi,” tutup M Lud Siregar mengakhiri pembicaraan.
Ahmad