Pemkab Batubara Persiapkan Penyaluran Program Sembako Tahun 2020

Batu Bara, SSOL.COM- Pemerintah Kabupaten Batu Bara melalui Dinas Sosial mempersiapkan pelaksanaan bantuan sosial Program Sembako tahun 2020 bagi masyarakat pra sejahtera di Kabupaten Batu Bara.

Ishak, S.Pd, M.Si, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batu Bara dalam keterangannya menjelaskan bahwa program sembako ini merupakan program baru dari Kementerian Sosial RI sebagai wujud realisasi janji kampanya Presiden Jokowi pada tahun 2019 yang dilaksanakan dengan penyempurnaan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang telah berjalan pada tahun sebelumnya.

Dikatakan Ishak, program ini baru saja disosialisasikan oleh Kementerian Sosial RI di Jakarta pada tanggal 21 – 23 Januari tahun 2020 yang lalu. Oleh sebab itu penyaluran perdana program ini di Kabupaten Batu Bara mengalami penundaan untuk memastikan persiapan dan kesiapan seluruh perangkat kerja terkait dalam melaksanakannya.

“Sesuai perintah Bupati, pelaksanaan setiap program harus maksimal bukan asal dikerjakan dan asal jalan saja. Karenanya, pada Kamis, 30/01/2020 kami meninjau kesiapan Bulog terkait ketersediaan logistic beras, Jum’at kami telah melakukan rapat persiapan tekhnis bersama Korda dan TKSK serta pada Sabtu, 01/02/2020 kami juga melakukan sidak ke E-Warong yang nantinya akan menyalurkan bantuan Sembako.” ujar Ishak.

Setelah kesiapan seluruh perangkat, Ishak menjelaskan akan melakukan sosialisasi program terlebuh dahulu kepada seluruh Agen E-Warong dan Pendamping Sosial PKH Kabupaten Batu Bara terkait transformasi program BPNT ke Program Sembako, yang pelaksanaannya direncanakan pada Rabu 05/02/2020. Setelah sosialisasi, barulah kita salurkan, tutup Ishak.

Terpisah, Sony Agata, Siahaan, SE, Korda Program Sembako Kabupaten Batu Bara saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa saat ini terdapat peningkatan index bansos pangan dari sebelumnya sebesar Rp. 110.000 menjadi Rp. 150.000 per KPM (keluarga penerima manfaat), dimana tambahan Rp. 40.000 tersebut dimaksudkan untuk membeli bahan pangan selain beras dan telur, seperti kacang-kacangan, serta buah atau sayuran. Penambahan index nabati dan hewani ini dimaksudkan sebagai upaya pemerintah untuk memberikan intervensi pencegahan stunting di masyarakat khususnya masyarakat pra sejahtera, tutup Sony.

Suhendrik