Tapanuli tengah,SSOL.COM.-Pengaman Lereng yang berada di ruas jalan Rampa-Piriaha Kabupaten Tapanuli tengah, Provinsi sumatera Utara sudah mulai rusak.
Amatan awak media ini, pada senin,(02/08) kerusakan yang terjadi akibat longsornya tanah pada lereng bukit, sehingga komponen material pengaman Lereng yang dibangun tampak tidak kokoh lagi.
Jika tidak segera dilakukan perbaikan, pengaman Lereng yang dibangun tahun 2019 lalu tersebut akan ambruk, dan proyek yang menelan biaya puluhan miliar itu akan terkesan sia-sia.
Salah seorang warga yang melintas saat dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa Lereng bukit tersebut sudah mulai rusak sejak satu bulan lalu, namun hingga kini belum ada langkah perbaikan.
“, Kalau tidak salah, sudah hampir satu bulan terlihat keadaan nya seperti ini”, Jawab warga.
“, Sampai saat ini belum ada perbaikannya, harapan kita segeralah diperbaiki agar kerusakannya tidak semakin parah”, tandas warga.
Dari informasi yang dihimpun, bahwa Pekerjaan Pengaman Lereng di ruas jalan Rampa-Piriaha yang dikerjakan tahun 2019 lalu, Berbiaya Rp.77.xxx.327.xxx, yang bersumber dari APBN Merupakan Proyek Kementrian PU PR Dirjen Bina Marga.
Proyek Penanganan Lereng Ruas jalan Rampah-Poriaha/Mungkur (Winrip), dikabarkan dikerjakan oleh PT Girder Indonesia.
Berdasarkan Data yang diperoleh awak media ini bahwa pekerjaan pengaman Lereng itu terbagi dari beberapa item pekerjaan, diantaranya, Pekerjaan umum dengan Biaya Rp.1.xxx.700.000, Pekerjaan Drainase dengan Biaya Rp.4xx.4xx.545, Pekerjaan Pelebaran dan Bahu Jalan, Pekerjaan Struktur, Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan pekerjaan Minor sekitar Rp.5 Miliar lebih.
Sampai saat ini, Pihak Kontraktor yang melaksanakan Proyek tersebut belum dapat dikonfirmasi,dari info yang diperoleh bahwa perusahaan pelaksana pernah mengkontrak salah satu rumah di jalan M Panggabean Kelurahan Angin Nauli Kota Sibolga, namun saat awak media mencoba untuk melakukan konfirmasi ke lokasi yang dimaksud, pihak kontraktor sudah tidak lagi berada di tempat
.(Ferry Sitohang)