Pasca Kerusuhan di Lapas Narkotika Langkat, Kalapas Dinonaktifkan, 71 Napi Masih ‘Berkeliaran’

Hinai, SSOL-Kalapas Narkotika Klas III Langkat, Sumatera Utara, Bachtiar Sitepu, dinonaktifkan untuk sementara waktu, setelah terjadinya kericuhan di Lapas Narkotika Kelas III Langkat, pada Kamis (16/5) kemarin siang.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Dewa Putu Gede mengatakan, selain Kalapas, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Keamanan dan Ketertiban juga akan dinonaktifkan.

“Ini langkah pertama yang kami ambil sebagai evaluasi,” kata Dewa kepada wartawan, saat melakukan kunjungan di Lapas Narkotika Klas III Langkat di Jalan Simpang Ladang, Kecamatan Hinai, Langkat, Jumat (17/5) sekira jam 12.00 WIB.

“Akan dipadukan juga bagaimana warga binaan memancing petugas sehingga bisa terjadi tindakan tindakan yang tidak baik,” katanya.

Terkait tuntutan para napi, Dewa mengatakan, juga akan dilakukan evaluasi dan pendalaman secara komprehensif. “Semua yang menjadi tuntutan mereka akan kami evaluasi. Di dalam sudah saya suruh mendata siapa pegawai yang terlibat memprovokasi ini,” ujarnya.

Dewa juga menghimbau kepada seluruh siapa saja yang mengetahui warga binaan yang masih ‘berkeliaran’ di luar Lapas agar segera menyerahkan diri. “Kami menjami akan memberikan perlindungan dan tidak akan menyulitkan warga binaan yang menyerehkan diri. Dan saya sudah titipkan seluruh waarga binaan agar kesehatan dan keselamatan mereka benar-benar diperhatikan,” beber Dewa.

Ditambahkannya, bahwa masih banyak napi yang berkeliaran di luar Lapas dan pihak terkait akan terus melakukan pencarian dan pengejaran. “Sampai saati ini, masih ada 71 napi lagi yang belum tertangkap dari 154 napi yang melarikan diri. Tadi pagi ada 1 napi menyerahkan diri dan diantarkan keluarganya ke Polsek Brandan,” pungkas Dewa.

Pada kesempatan itu, Dewa juga menceritakan kronologi hingga terjadinya kerusuhan di dalam Lapas Narkotika Klas lll Langkat.
“Pada saat itu sedang dilakukan pendalaman penggunaan narkotika di dalam Lapas, sehingga diambil langkah oleh Petugas dan akan diteruskan kepada pihak Kepolisian, amun mereka melakukan perlawanan. Sekira Pukul 13.30 Wib saat buka kamar Blok, terjadilah serangan yang hebat, seperti melakukan pengrusakan dan pembakaran di gedung 1 dan gedung 2,” ungkapnya.
Melihat hal itu, sambung Dewa, Petugas mencoba menyelamatkan diri karena jumlah yang tidak sebanding.”Sebenarnya sesuai SOP, Petugas jangan meninggalkan tempat dan bagaimana cara mendinginkan mereka. Namun kita maklum karena merasa nyawa mereka terancam,” ujarnya.
Begitupun, Dewa Putu Gede mengaku Salut dengan para napi di Lapas Narkotika Klas lll Langkat yang tidak ikut melarikan diri saat terjadi kerusuhan.
“Yang hebatnya, setelah saya berdialog, sebagian besar narapidana tidak ada niatan untuk kabur, mereka mengaku hanya merasa kasihan dan kebersamaan terhadap rekannya karena mendapat tindakan dari petugas sehingga mereka menjadi beringas,” tutur Dewa Putu Gede.

“Hebatnya lagi, para pegawai di dalam Lapas juga dilindungi oleh para napi, sehingga tidak ada penyiksaan atau pemukulan, apalagi penyanderaan oleh warga binaan,” sambung Dewa. (fii)

Teks foto: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara, Dewa Putu Gede saat jumpa pers di depan Lapas Narkotika Klas III Langkat.