JAKARTA, SSOL– Usai resmi dilantik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai memperkenalkan satu-satu persatu kepada publik siapa siapa saja yang bakal menjadi menteri di kabinet Jilid II lima tahun mendatang.
Senin (21/10/2019) pagi hingga siang, setidaknya sudah ada sejumlah nama yang dipanggil ke Istana Negara, Jakarta. Seperti Profesor Mahfud MD, kemudian ada Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu, Bos Gojek Nadhim Makarim, Bos Mahaka Grup Erick Thohir yang juga mantan Ketua TKN Jokowi-Amien, Bos Net TV Wishnutama.
Bos Mahaka Group, Erick Thohir mengatakan sempat berbincang dengan Jokowi terkait posisi dirinya yang bakal masuk dalam daftar menteri.
” Saya rasa lebih banyak di ekonomi, (pastinya) saya enggak tahu lebih banyak di ekonomi,” kata Erick di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Dalam pembicaraan itu, kata Erick, Jokowi menyampaikan pikirannya yang positif untuk rakyat.
” Dengan rendah hati, background saya swasta seperti juga Nadiem dan Wishnutama, ini bagian tugas negara yang saya rasa tidak pernah terpikirkan, tetapi intinya bagaimana beliau menyampaikan visinya, kita-kita semua wajib lah membantu,” kata Erick.

Bos NetTV mengakui blak-blakan jika dirinya ditawari menduduki posisi menteri kabinet Jokowi. Dia pun menyanggupinya.
“Betul saya diminta membantu beliau,” kata Wishnutama kepada media di Istana Negara.
Meski demikian Mas Tama, sapaan akrab Wishnutama tidak menyebutkan jabatan menteri yang akan diamanahkan kepadanya. Dia memberikan kata kunci, yaitu berkaitan dengan kemampuannya selama ini.
” Tentu akan diumumkan nanti oleh Bapak Presiden langsung, kira-kira di bidang kemampuan saya,” ucapnya.
Senada Bos Gojek, Nadiem Makarim mengaku mendapat tawaran dari Jokowi untuk menjadi menteri. Nadiem pun menyatakan bersedia menerima tawaran tersebut.
” Sudah dikasih tahu dan saya menerima,” ujarnya.
Terkait posisi baru nya di Gojek, Nadiem mengaku resmi mundur dari perusahaan yang dirintisnya tersebut.
“Hari ini saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali di Gojek,” kata dia.
Terkait posisi menteri apa yang akan dia pegang, Nadiem enggan memberikan keterangan. Dia mengaku tidak punya kewenangan mengenai hal ini.
” Saya belum boleh bicara mengenai itu (menteri). Itu hak prerogratif Presiden,” tegasnya. []