Moeldoko: Daya Saing Adalah Indikator Kualitas Kemajuan Bangsa Indonesia

MALANG, SSOL– Kepala Kantor Staff Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Jokowi adalah pondasi untuk membangun peradaban manusia.

Bukan sekadar bermakna sebagai pembangunan fisik belaka. Pemaknaan secara sempit dari pembangunan infrastruktur merupakan sebuah pemahaman yang kurang tepat dan tidak komprehensif atau menyeluruh.

“Infrastruktur adalah pondasi untuk memajukan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat indonesia. Selain juga merupakan wujud pemerataan pembangunan di seluruh wilayah nusantara,” tutur Moeldoko dalam paparannya
dalam dialog pubik Daya Saing Indonesia yang berlangsung di Aula Universitas Brawijaya TV, Malang, Kamis (22/11).

Di sisi politik, kata Moeldoko kehidupan demokrasi kita membutuhkan dukungan dari semua elemen bangsa agar menjadi sebuah demokrasi yang bisa mendukung dan memperkuat peningkaan daya saing bangsa.

Hal-hal yang berpotensi memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa seharusnya tidak lagi muncul dalam kehidupan masyarakat yang lebih demokratis.

Upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat terus dilakukan melalui berbagai program, mulai dari kebijakan BBM satu harga, pemerataan listrik di daerah-daerah pelosok, pembuatan tol laut, pembagian kartu-kartu jaring pengaman sosial sampai program pendidikan vokasi untuk peningkatan produktivitas dan daya saing.

“Harus ada terobosan dan lompatan-lompatan kemajuan dari berbagai sektor kehidupan sehingga pemajuan pembangunan yang dilakukan pemerintah bisa menjadi pondasi utama untuk peningkatan daya saing bangsa,” tegasnya.

Perubahan itu bersifat global, memiliki banyak risiko, kompetitif dan kompleks. Untuk itu diperlukan sikap bersama dari semua elemen bangsa, yaitu antiisipasi yang kuat terhadap perubahan yang terjadi dan inovasi terus-menerus.

“Innovate or die! Itulah pilihan yang dihadapi bangsa kita sekarang,” tutup Moeldoko.

Rakisa