Menko Maritim Minta Kabupaten se-Kawasan Danau Toba Jemput Bola

TOBASA | Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan meminta pemerintah kabupaten se -kawasan Danau Toba serius dalam upaya memajukan pariwisata, dengan sistem jemput bola terhadap apa saja yang diperlukan guna dalam pengembangannya.

Demikian dikatakan Luhut dalam Rakor Pembahasan Perkembangan Pengelolaan kawasan wisata andalan Sumatera Utara (Sumut) di Laguboti Tobasa, Rabu (10/1/2018).

“Kami minta supaya pemerintah kabupaten se-kawasan untuk serius terhadap pengembangan kawasan pariwisata di Danau Toba. Karena Pak Presiden sudah memerintahkan kita untuk bekerja melayani, bukan sebaliknya. Jadi harus jemput bola, jangan menunggu,” katanya.

Hadir diantaranya Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana, Wakil Gubernur Sumut Dr Hj Nurhajizah Marpaung, Bupati Tobasa Darwin Siagian, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, Bupati Karo Terkelin Brahmana, serta perwakilan dari Pemkab Simalungun, Taput, Dairi, Direktur Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo, Kepala BPJN Sumut Paul Ames, Tokoh Masyarakat RE Nainggolan serta perwakilan sejumlah kementerian terkait.

Luhut juga meminta kepada seluruh pihak terkait, baik pemerintah kabupaten se-kawasan, pemerintah provinsi serta kementerian seperti Pekerjaan Umum, Perhubungan, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Paiwisata dan swasta agar dapat mempercepat pengerjaan pengembangan tersebut pariwisata di Danau Toba.

Luhut juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan terutama soal limbah yang masuk ke dalam air danau. Sebab, saat ini akibat pencemaran yang tinggi, muncul bakteri baru yang membuat kualitas air terus menurun. Termasuk keberadaan perusahaan yang dinilai menyumbang pencemaran.

“Kita berharap Danau Toba ini bisa seperti Bali baru di Sumut. Jadi dengan upaya ini, semua kepala daerah kami harapkan juga terus koordinasi,” ujarnya.

Wakil Gubernur Sumut Hj Nurhajizah Marpaung mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah mengupayakan mengejar pembangunan di kawasan Danau Toba.

Selain pembangunan jalan provinsi yang menjadi akses ke sejumlah lokasi wisata, pihaknya juga mempersiapkan bagaimana Geopark Kaldera Toba bisa masuk dan diakui UNESCO sebagai bagian dari warisan bumi dengan pengelolaan yang kompleks.

“Untuk jalan provinsi yang ada di kawasan Danau Toba, tahun ini kita juga fokus untuk perbaikan di bebrapa tempat. Namun kita minta agar pembebasan lahan seperti pelebaran badan jalan, agar pemerintah kabupaten bisa mempercepat prosesnya,” jelasnya.

Direktur BPODT Arie Prasetyo menyampaikan, kondisi saat ini perkembangan Bandara Silangit yang telah resmi beroperasi sejak Oktober 2017 lalu, masih membutuhkan penambahan luas landasan pacu sekaligus perluasan lahan parkir pesawat.

“Kita juga minta Pemkab (Taput) bisa membantu untuk penyediaan lahan perluasan landasan pacu di SIlangit agar bisa didarati pesawat yang lebih besar. Kita juga mendorong operasional kereta api wisata dengan rute Medan-Pematang Siantar,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong dilakukannya revitalisasi pelabuhan yang ada, penyediaan kapal wisata sekaligus memberikan kesempatan pihak swasta untuk bergiat melatih anak muda untuk bisa menjadi pemandu wisata khususnya awak kapal, dalam melayani para wisatawan yang berkunjung.

Kepala Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah II Paul Ames Haloman mengatakan, akses Jalan Tol dari Medan ke Tebing Tinggi ditargetkan akan terhubung pada Oktober 2018 mendatang.

Saat ini, katanya, prose pembangunan seksi 1 (Tanjung Morawa) dan seksi 7 (Sei Rampah-Tebing Tinggi) telah berjalan. Begitu juga ruas tol Binjai-Medan yakni di seksi I Helvetia-Tanjung Mulia, sudah dikerjakan.

Sedangkan terkait pembebasan lahan warga, ditargetkan pada Februari mendatang sudah tuntas untuk bisa dilanjutkan pengerjaan hingga jalur tol dari Binjai-Medan-Tebing Tinggi bisa rampung.

“Untuk seksi satu Sei Rampah-Tebing Tinggi, April sudah bisa dibuka. Tetapi untuk semuanya, target kita Oktober selesai semuanya,” pungkasnya. (Yeni)

Editor : Yeni Sitorus