MEDAN | MahapalaMultimedia sukses menggelar Medan NEM Meetup di Kafe Nongkrong, Jalan Samanhuddi pada Sabtu 16 Desember 2017. Mengangkat tema ‘Blockchain NEM untuk Dunia’, acara ini digelar untuk membagikan informasi seputar Mata Uang Virtual (MUV) kepada masyarakat.
Business Development NEM Foundation Muhammad Yafi mengatakan, NEM Foundation merupakan yayasan yang berbasis di Singapura dan bergerak di bidang pengembangan teknologi blockchain, memiliki MUV dengan nama NEM yang menempati posisi 10 besar di dunia saat ini.
“Blockchain merupakan teknologi yang dikembangkan Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 untuk membuat MUV bitcoin. Blockchain dapat membantu transaksi di internet tanpa melalui layanan perbankan,” katanya.
Yafi mengaku, mata uang virtual ini memang belum diakui negara sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, namun dalam pelaksanaannya tidak salah jika masyarakat membeli dan menjual bitcoin melalui rupiah.
“Harga bitcoin ditentukan melalui jumlah permintaan dan penawaran, sehingga nilai MUV dapat berubah-ubah setiap saat. Sangat tidak mungkin terjadi inflasi pada bitcoin, karena jumlah yang beredar sudah ditentukan dengan batas maksimal 21.000.000 bitcoin di seluruh dunia. Jumlah bitcoin saat yang beredar saat ini baru 16,7 juta bitcoin,” ujarnya.
Yafi mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini memiliki sasaran tersendiri, yaitu perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, institusi pendidikan atau universitas serta pemerintah.
Hal ini dimaksud agar seluruh generasi mengetahui bahwa begitu banyak manfaat dan kemudahan yang dapat diterima dengan menggunakan teknologi Blockchain NEM ini. “Saya berharap masyarakat dapat lebih tahu mengenai Blockchain, Bitcoin dan XEM, serta mulai memanfaatkan sebagai sarana melakukan transaksi,” pungkasnya. (SSO-01)