TAPSEL, SSOL- Curah hujan yang sangat tinggi di bumi Tapanuli Selatan beberapa hari ini mengakibatkan puluhan rumah di desa Simataniari Kecamatan Angkola Sangkunur terendam banjir.
Tidak terkecuali Sekolah Dasar Tindoan Laut No 101306 sejak Rabu ,(12/12 ) debit air menggenangi hampir mencapai 70 cm dan mengakibatkan meubeleur sekolah serta buku – buku tidak dapat dipergunakan lagi.
Begitu juga nasib SMP Negeri 2 Simataniari juga kebagian rendaman air hujan dan luapan air yang berasal dari sungai Batang Toru. informasi yang dihimpun dari salah seorang guru yang mengajar pada SD Tindoan Laut tersebut mengatakan baru hari ini,Minggu (16/12) air mulai surut. Kondisi sekolah berantakan dan banyak buku – buku yang terendam serta mebeleur yang rusak parah.
” Kami sangat mengharapkan pihak Pemda kabupaten Tapanuli Selatan dapat segera menangani persolan kebutuhan sekolah seperti Mebeleur dan buku – buku mengingat situasi para anak didik terkendala ujian.” ujar Hamdan mewakili dari salah seorang guru pengajar.
“Kepala sekolah Tindoan Laut, Anwar Sanusi Dongoran , saat ini sedang berjibaku mencarikan solusi berupaya bagaimana kebutuhan mendesak sekolah bisa teratasi” tambahnya.
Tanggapan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan Ilham Suhardi melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tapanuli Selatan Golfrid Tobing sebagaiman yang dilansir di berbagai media kepada wartawan mengatakan, ” Desa Simataniari memang langganan banjir bila air Sungai Batang Toru meluap. Dapur umum memang sudah kita siapkan,tapi kalau untuk pengungsian karena mereka sudah terbiasa dengan banjir itu, sulit kita mengungsikan. ” tukasnya.
Ironisnya , dari data dan fakta lapangan memamg benar situasi banjir untuk wilayah Angkola Barat ,Angkola Selatan Angkola Sangkunur sekitar dari dulu hingga kini sudah jadi langganan banjir. Berbagai laporan Masyarakat kepasa pemangku kepentingan dan pemberitaan mulai dari sebab akibat terjadinya banjir belum tertuntaskan hingga kini .
Terpisah, Erijon DTT ketua dari LEMPALHI meminta Gubernur Sumatra Utara ,Edi Rahmayadi ambil bagian turun tangan tangani masalah bajir yang sudah menjadi langganan di wilayah Tapanuli Selatan khususnya Angkola Barat maupun Angkola Sangkunur. Karena sepengetahuannya persoalan ini sudah 3 dekade pergantian kepala daerah belum tuntas. dari dulu hingga sekarang cukup banyak memakan korban dan kerugian lainnya. Mungkin di kepemimpinan Gubernur Edi Rahmayadi ini bisa persolan terjawab dan kedepannya tidak terulang lagi. ” Pungkasnya.
Ahmad Mubin Lubis