Padangsidimpuan. SSOL-Pemerintah kota Padangsidimpuan melakukan pengujian terhadap udara yang beberapa hari ini berkabut asap tebal akibat karhutla di Prov. Riau. Hasil uji laboratotium itu nantinya dijadikan bahan pertimbangan meliburkan anak sekolah.
“Pagi ini kita ambil sampling udara dan dibawa ke laboratorium terdekat rencananya di Rantauprapat Labuhanbatu. Insya Allah, 6 sampai 7 jam atau sebelum jam kerja kantor berakhir, sudah kita dapat hasilnya,” kata Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, Senin (23/9).
Saat ini tim dipimpin Kepala Dinas Lingkungan Hidup Syahraini Lubis sedang dalam perjalanan membawa contoh udara di Kota Padangsidimpuan menuju laboratorium di Rantauprapat, Kab. Labuhanbatu.
Kata Wali Kota P.sidimpuan, secara kasat mata kondisi udara sudah sangat mencemaskan. Berkabut asap tebal dan mengganggu jarak pandang mata. Namun, sebelum ada uji lab, pihaknya belum bisa memutuskan apakah Indeks Kualitas Udara (IKU) tersebut sudah membahayakan atau tidak.
“Saya sangat memahami keresahan masyarakat terkait kabut asap yang menyelimuti udara saat ini. Tetapi untuk mengambil kebijakan meliburkan anak sekolah, kita harus memiliki dasar ilmiah, sehingga tidak salah mengambil keputusan,” jelas Irsan.
Bagikan Masker, Sebagai langkah awal, Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution sudah memerintahkan jajarannya membagikan masker dan imbauan tentang tata cara menjaga kesehatan pada saat bencana kabut asap kepada masyarakat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan beserta seluruh Puskesmas diwajibkan membagikan masker gratis dan memberikan imbauan tentang tindakan antisipasi mencegah penyakit Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Imbauan yang disampikan berupa tata cara menjaga kesehatan pada saat bencana kabut asap. Antara lain, kurangi aktifitas di luar ruangan dan menutup pintu dan jendela ruangan atau rumah agar partikel asap tidak masuk.
Perbanyak minum air putih, cuci tangan pakai sabun setiap selesai melakukan aktifitas di luar rumah. Memakai masker jika hendak bepergian atau berada di luar rumah. Jika ada keluarga yang terserang ISPA, sesak nafas ataupun asma, segera bawa berobat.
Kepada seluruh masyarakat, Wali Kota Padangsidimpuan mengajak untuk tidak melakukan pembakaran lahan di kebun maupun hutan. Sebab, bencana asap ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. “Bencana ini sangat menyiksa, tolong jangan tambah lagi,” pesan Wali Kota Sidimpuan sembari memerintahkan Camat, Lurah dan Kepala Desa memantau wilayah masing-masing dari pembakaran hutan dan lahan.
Martin Gabe.