BEKASI,SSOL – Jaringan Santri Bekasi turut berpatisipasi dalam memperingati Hari Santri Nasional 2019 pada Sabtu, (26/10/2019) bersama elemen umat muslim lainnya di Kota Bekasi.
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua MUI, PCNU, Muhamadiyah, dan elemen organisasi muslim dan diikuti ribuan santriawan/santriwati dari segala umur baik remaja hingga dewasa.
Dalam peringatan HSN 2019 tingkat Kota Bekasi diawali pawai ta’aruf yang dilepas Sekretaris Daerah Kota Bekasi Reny Hendrawati.
Para santri ini berduyun-duyun berjalan kaki dari Alun-Alun Kota Bekasi Jl Veteran menuju lokasi upacara HSN 2019 di Kantor Walikota Bekasi jalan Ahmad Yani. Para santri terlihat antusias bahkan banyak yang membawa spanduk HSN 2019 dan lengkap dengan bendera dari masing-masing pesantren.
Dilanjutkan kegiatan Upacara HSN 2019 dan yang menjadi pembina upacara Wakil Walikota Bekasi Dr Tri Adhianto dan pemimpin upacara Ketua GP Ansor Kota Bekasi M Joerfy. Dengan Hidmat upacara diisi dengan pembacaan Pancasila, UUD 1945, dan ikrar membacakan Deklarasi Santri Nasional untuk keutuhan NKRI.
Koordinator Jaringan Santri Bekasi, Iman Wijaya mengatakan bahwa sesuai dengan tema HSN 2019, “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”.
Menurutnya isu perdamaian diangkat berdasarkan fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian, pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam rahmatalilalamin, Islam ramah dan moderat dalam beragama. Dan yang lebih penting diterapkan bagi masyarakat yang plural dan terdiri dari berbagai budaya dan agama.
“Hari santri adalah representasi resolusi jihad dan tujuan nasional Indonesia Maju dan Sejahtera dan bagaimana kita meneruskan semangat kemerdekaan Indonesia yang sudah luar biasa sampai sekarang ini. Menjunjung nilai luhur Pancasila , UUD 1946, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. ini menjadi ruhnya santri Indonesia,” kata Iman.
Oleh karenanya dia berharap Santri di Kota Bekasi juga mendukung perdamaian dunia. Bersama bisa menepis isu negatif yang bisa mengakibatkan disharmonisasi diantara sesama umat dan antar umat beragama.
“Ini momentum yang sangat baik menjadi refleksi diri kita untuk evaluasi dan kembali menjunjung keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Kita harap Kota Bekasi masyarakatnya selalu damai dan saling menghormati,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Hari Santi Nasional ditetapkan Pemerintah jatuh pada setiap tanggal 22 Oktober. Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 di Surabaya yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. []