Percut Seituan,SSOL-Kehadiran Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Qur’an ingin memajukan pendidikan yang islami di kecamatan Percut Seituan khususnya dn kabupaten Deliserdang pada umumnya. Ide ini terlahir dari mantan Bupati Deliserdang Alm Drs. H Amri Tambunan ketika masih menjabat sebagai bupati 2 periode di kaupaten Deliserdang.
Niat dan impian Alm tersebut terwujud sudah dengn berdirinya pondok pesantren Tahfizh Darul Qur’an di Desa Bandar Klippa kecamatan Percut Seituan kabupaten Deliserdang. Ponpes yang memiliki areal 10 Ha yang berlokasi di Jl Sibang, saat ini menjadi Jl Pesantren Dusun I Senggani Desa Bandar Klippa yang bernaung dibawah Yayasan Islamic Centre Darul Qur’an (Darul Qur’an Islamic Boarding School).
Dewan Pembina dan pendiri Yayasan Dr H Amarullah Nasution, SE, MBA,H Sutan Sahrir Dalimunthe, SH, Hj Erli Haminar Dalimunthe, SH dan Ade Parlaungan Nasution, SE, Msi serta ketua umum yayasan Prof Dr H Hasan Asari Nasution, MA, Direktur H Yahya Ishak Lc, MA menjadikan Ponpes sebagai pusat pendidikan yang berkontribusi bagi kemajuan islam di bumi pertiwi ini.
Direktur Ponpes H Yahya Ishak, Lc, MA yang didampingi tokoh komunitas Melayu Bandar Klippa Fadli Kaukibi, SH CN diruang kerja ponpes, Senin (15/5) mengatakan bahwanya ponpes tersebut telah memiliki 10 unit bangunan berlantai satu dan dilantai dua dengan 50 ruangan, terdiri dari ruang belajar, asrama, laboratorium, masjid dan ruangan aula serta perkantoran.
Ruangan tersebut dapat menampung ribuan santri, untuk tahun pertama dan tahun kedua untuk dididik menjadi santri-santri yang tangguh, disiplin, berdikari dan berdedikasi tinggi serta taat menjalankan sariat islam.
Menurut Ust.Yahya Ishak pada gelombang pertama, tersting penerimaan santri baru yang direncanakan hanya 300 orang namun jumlahnya menjadi 600 orang santri. Sehingga melebihi target yang telah ditentukan. Hal ini memperlihatkan animo masyarakat muslim cukup tinggi untuk masuk pesantren.
Guna mengantisipasi kelebihan kapasitas tersebut pihak yayasan harus membangun ruang kelas yang bertingkat, untuk bisa menampung santri tersebut.
Disebutkannya bahwa berdirinya ponpes ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan pendiri/dewan pembina yayasan terhadap derasnya hantaman jahiliyah yang menimpa generasi muda islam, sehingga harus dibentengi dengan pemahaman islam sejak dini dengan menanamkan kecintaan terhadap Al Qur’an dan pengamalannya.
Ponpes Darul Qur’an mempunyai visi misi melaksanakan dakhwah islamiyah mendirikan dan mengelola lembaga keagamaan serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan syiarnya islam, berpartisipasi dalam peyebaran nilai-nilai kemanusian dan penyaluran bantuan kemanusian, ujar Direktur Ponpes H Yahya Ishak.
Sementara itu, tokoh komunitas Melayu Bandar Klippa Fadli Kaukii, SH CN menambahkan bahwa Desa bandar Klippa adalah salah satu desa santri/pelajar. Di Desa ini ada beberapa pendidikan setingkat SMA/SMK serta MA dan saat ini diwilayah selatan Bandar Klippa sudah berdiri Ponpes Tahfizh Darul Al Qur’an yang santrinya pada tahun kedua ini mencapai 1000 orang santri.
Lebih lanjut Fadli Kaukibi, menyebutkan untuk menunjang fasilitas umum pihaknya sudah membangun beberapa jembatan, parit jalan berskala ratusan juta rupiah secara swadaya masyarakat tanpa dana APBD dan APBN. Potensi sosial dan potensi alamiah ini harusnya didukung Pemkab Deliserdang dan jajarannya sebagai modal dasar pembangunan nasional.
Sebab, lanjut Fadli lagi pembangunan potensi sosial dan potensi alamiah jua tujuan dan target pembangunan bansa serta menjadikan tolak ukur kelangsungan dan ketahanan hidup bangsa. Jika Pemkab Deliserdang dan jajarannya passip, maka ini sebuah kelalaian besar dalam memimpin negara, jelasnya..
Melihat sikap dinamis masyarakat ini, sudah seharusnya pemerintah daerah turun dan melhat langsung pembangunan rakyatnya, masyarakat berharap kepada Pemkab Deliserdang agar secepatnya membangun infrastruktur dan administrasi sebagai pendukung (leverangeeffect) untuk kemajuan bangsa, tegas Fadli.
Kehadiran kontribusi Pemkab Deliserdang ditunggu masyarakat Desa bandar Klippa, sambung Fadli Lagi. Untuk itu,lanjutnya semoga Bupati Deliserdang dan pemangku jabatan di Pemkab Deliserdang terketuk mata hati dan nuraninya untuk meihat pelosok Desa bandar Klippa Selatan adalah Indonesia”, jelas Fadli Kaukibi.
Camat Percut Seituan H Timur Tumanggor, S.Sos, Map secara terpisah menyikapi tentang keberadaan Ponpes Tahfizh Darul Qur’an tersebut mengatakan sangat bersukur dan banggsa atas berdirinya ponpes tersebut. “Syukur Alhamdulilah, kepada segenap inspirator yang telah mendirikan ponpes tersebut, kata Camat dirumah dinasnya.
Lebih lanjut disebutkannya,”kita sangat mendukung atas berdirinya ponpes tersebut guna memajukan program pendidikan khususnya dikecamatan Percut Seituan yang berkontribusi untuk kemajuan pendidikan keagamaan,kemanusian dengan bersendikan nilai-nilai Al-Qur’an kata H Tumanggor.
Bahkan HT Tumanggor melalui selularnya kepada Direktur Ponpes Yahya Ishak telah menyampaikan kesiapannya untuk melakukan kunjungan ke Ponpes tersebut. Kunjungan itu sebagai bentuk dukungannya terhadap berdirinya ponpes tersebut. “Kita berharap ponpers Darul Qur’an ini dapat menjadikan generasi muda islam yang soleh dan soleha berbasiskan Al-Qur’an dan syariat islam. Sehingga generasi mudabenar-benar menjadi generasi yang beriman dan bertaqwa, sebut HT Tumanggor selaku Camat di kecamat Percut Seituan.
Rafli Tanjung