Harimau Masuki Pemukiman Warga, Seekor Lembu di Mangsa

Bahorok, SSOL-Masyarakat Dusun VII, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, mendadak heboh. Pasalnya, harimau liar memasuki pemukiman dan memangsa hewan ternak lembu milik warga dari dekat kandang yang bersebelahan dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Hal itu disampaikan warga sekitar yang mengaku bernama Jumingin (53) kepada wartawan. “Ini merupakan kejadian yang ke-3, pertama pada bulan Desember 2014, lalu kejadian kedua terjadi di bulan Agustus 2018 dan kali ini merupakan yang ketiga,” beber Jumingin, Senin (28/10) jam 15.30 WIB.

Kejadian yang sempat menghebohkan warga tersebut, baru disadari pemilik ternak pada Minggu (27/10) sore. Saat itu, dirinya hendak memindahkan hewan peliharaan kedalam kandang.

“Aku mulai curiga saat berada dilokasi, soalnya sekitar 30 ekor lembu terkesan gelisah dan ketakutan,” sambung Jumingin.

Saat dihitung, ternyata jumlah hewan ternak berkurang. Tidak berselang lama, seorang warga mengabarkan menemukan bangkai lembu yang berjarak sekitar 800 meter dari batas TNGL. “Kami langsung mengecek ke lokasi diseberang Sei Landak. Ternyata benar, seekor lembu berbobot 60 Kg tergelatak dalam keadaan sudah mati,” katanya.

Menurut Jumingin, saat ditemukan pada bagian ekor telah terluka lebar akibat cakaran dan gigitan harimau. Dan diprediksi, harimau mulai memakan lembu malam hari. “Diperkirakan tragedi itu berlangsung tadi malam (Minggu malam),” terang Jumingin.

Camat Bahorok, Nuriansyah Putra mengatakan bahwa kejadian ini bukan kali pertama. Dia memastikan lembu warganya dimangsa harimau karena ditemukan di hutan TNGL, dan diduga telah terjadi sejak Sabtu.

“Hari ini ditemukan warga, kejadian hilangnya sudah dari Sabtu. Lembu itu dimangsa harimau, ada bekas terkaman, gigitan harimau,” kata Nuriansyah Putra.
Dijelaskannya, kondisi area lingkungan warga dan area TNGL memang saling berdekatan. Dan warga setempat biasanya betenrak lembu dengan cara dilepas liar di sekitar hutan TNGL tersebut.

“Sudah puluhan tahun ternak warga dilepas ke hutan, bukan dikandangi, jadi bisa searea dengan lintasan harimau yang memang disitu habitatnya. Tidak ada warga yang ganggu kawasan TNGL, karena selama ini juga kami koordinasi terus. Lembu warga yang dimakan harimau juga sudah diganti pihak TNGL seharga lembu yang mati,” katanya.

Humas TNGL, Diro mengatakan, sementara kawasan ini ditutup oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Leuser (BTNGL) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kemungkinan harimau masih berkeliaran di sekitar bangkai lembu yang belum habis dimangsa.

“Warga diharapkan berhati-hati saat beraktivitas ke kawasan perkebunan di daerah TNGL. Saat ini kami sudah koordinasi dengan beberapa pihak untuk mengawasi, dan memasang kamera jebak di sekitar lokasi kejadian. Ada bnyaak jumlah tim yang menjaga lokasi,” pungkasnya.

Ahmad