Hadiri Haul ke 94 Tuan Guru Besilam, Wagubsu Sampaikan Terimakasih

LANGKAT– Wakil Gubernur Sumatera Utara Dr Hj Nurhajizah Marpaung bersama belasan ribu orang lainnya menghadiri puncak haul ke 94 wafatnya Syeikh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsabandi pada Rabu (7/2) di Desa Babussalam Langkat Sumut. Belasan ribu jemaah asal Sumut maupun  luar provinsi dan sejumlah negara tetangga seperti Malaysia dan Brunai Darusalam secara khusus hadir memperingati haul tersebut.

Wagubsu Nurhajizah saat ditanyai tanggapannya, mengungkapkan apresiasi dan terimakasih kepada Tuan Guru Besilam dan para penerus saat ini yang dari sejak zaman penjajah dan hingga kini secara terus menerus berupaya meningkatkan ketakwaan para jamaah.  “Saya atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengucapkan terimakasih kepada tuan guru dan para guru lainnya yang hingga kini pun terus mengajak jamaah untuk menjadi pribadi yang bertaqwa,” ujar Nurhajizah.

Dalam kesempatan itu, tampak juga hadir para pejabat dan ulama seperti Wakil Bupati Langkat , Ketua MUI Kota Medan Muh. Hatta, Sultan Langkat  Azwar Aziz dan juga unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Sumut.

Pewaris dari Tuan Guru Besilam yaitu Syeikh H Hasyim Al Syarwani mengajak umat muslim untuk saling membantu dalam kebajikan dan juga menjaga ukhuwah islamiah. Hal tersebut katanya sebagaimana yang selalu diingatkan Syeikh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsabandi pada masa hidupnya.

Syeikh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsabandi dilahirkan dari pasangan Abdul Manaf bin Muhammad Yasin bin Abdullah Tambusai dengn Arbaiyah binti Dagi. Dikisahkannya tentang sejarah mulai dari kelahirannya tanggal 12 Rabiul Akhir 1230 H atau 28 September 1911 dan beliau wafat pada usia 115 tahun di Babussalam Langkat Sumut pada 21 Jamadil Awal 1345 H bertempatan dengan 27 Desember 1926.

“Semasa hidupnya, beliau tak hanya terkenal dalam menyebar agama Islam di daerah ini, juga dia melawan penjajahan di masa itu dan turut membantu para pejuang dalam meraih  kemerdekaan,”jelasnya.

Selain memberi ajaran agama, beliau juga mensejahterakan masyarakat khususnya di wilayah Babusallam misalnya membuka perkebunan jeruk manis  dan kegiatan berniaga sesuai dengan syariat Islam. Haul guru ini diperingati setiap tahunnya dengan dimulai pada 27 Desember 2017 dan puncaknya 7 Februari 2018.  “Selama 40 hari para jemaah yang hadir dari berbagai daerah melakukan zikir dan ibadah lainnya, selain beribadah juga mengingatkan betapa besar dan jasa pendiri dari pondok mandrasah Naqsabandi tersebut,” ujarnya.

Peringatan haul diisi dengan haflah Al Quran, qasidah, pelaksanaan Ratib Saman tiga malam berturut-turut sesudah Isya di depan makam Tuan Guru Babussalam Syekh Abd Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi yang diikuti para khalifah dan peziarah.(avi)

Editor; Yensj