MEDAN– Relawan pendukung pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus terus bermunculan dan mulai mendeklarasikan diri sebagai kelompok komunitas masyarakat yang sukarela memberikan dukungan kepada keduanya. Hal itu juga dilakukan relawan Gerakin Orang Pilih Djoss atau Gop-Djoss, Sabtu (10/2) sore lalu.
Dalam rapat koordinasi relawan Gop Djoss di Hotel Antares Medan itu, hadir perwakilan dari 33 kabupaten/kota se-Sumatera Utara (Sumut). Pertemuan tersebut pun membahas strategi bagaimana mengenalkan pasangan Djoss di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 27 Juni 2018 mendatang. Sesuai dengan namanya, geraki artinya bagaimana menggerakkan masyarakat untuk memberikan pilihan ke Djarot-Sihar.
“Kita mengajak masyarakat, kita kenalkan siapa itu Djarot dan Sihar. Sehingga masyarakat Sumut tau memilih calon pemimpin mereka yang punya pengalaman menjadi Gubernur, dan bersih dari kasus korupsi,” ujar penasehat Gop-Djoss, Achmad Riza Siregar, M.Si usai rapat.
Menurut Gop-Djoss lanjut Riza, pasangan Djarot-Sihar adalah sosok calon pemimpin yang pantas untuk membangun Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumut yang transparan dan bersih, bebas dari korupsi kolusi dan nepotisme (KKN).
“Dia (Djarot) siap bersih untuk tidak korupsi, dia siap untuk melakukan aktifitas pemerintahan secara transparan. Inilah yang dibutuhkan masyarakat di Sumut,” kata Riza.
Terkait masalah korupsi di Sumut menurut Riza, persoalan itu terjadi karena pengelolaan pemerintahan tidak dilakukan secara transparan. Sehingga sebagai sosok yang dinilai punya pengalaman di legislatif dan eksekutif, Djarot yang didampingi Sihar, seorang pengusaha muda, keduanya dianggap lebih mumpuni dibandingkan calon yang lain mengelola pemerintah.
“Kasus korupsi di Sumut sudah dua kali terjadi dan melibatkan Gubernur kita. Mengapa? Karena tidak dikelola secara transparan. Sesuai motonya, Semua Urusan Mudah dan Transparan,” katanya.
Sementara dalam sambutannya, Ketua Relawan Gop-Djoss, John Lamalo mengatakan bahwa pada dasarnya masyarakat ingin pemerintah yang bersih. Mengingat selama dua periodesasi kepemimpinan, Sumut mengalami krisis hukum, baik pejabat di eksekutif, bahkan para legislator juga harus menghadapi ‘meja hijau’
. “Dari tiga paslon yang ada, kami menilai Djarot-Sihar adalah orang yang tepat memimpin dan mewujudkan Sumut yang lebih baik, Sumut yang hebat. Jadi kita tidak memilih calon pemimpin secara buta. Inilah sikap kita sebagai relawan,” sebut John.
Ditegaskannya bahwa pilihan kepada Djoss, dilihat dari segi pengalaman dan kompetensi, pasangan yang diusung PDIP-PPP ini menawarkan Sumut yang bersih dan transparan.(Avi)
Editor : Yeni Sitorus