GEMPITA Desak Pihak Berwajib Proses Sukmawati Soekarno Putri

Padangsidimpuan, SSOL- Ratusan orang yang mengatasnamakan GEMPITA (Gerakan Mahasiswa Pembela Islam Tapanuli Bagian Selatan) hari ini, Jumat, ( 6/4 ) berorasi dipusat perkotaan Padangsidimpuan.

GEMPITA mengecam tindakan Sukmawati Soekarno Putri yang telah menciptakan lalu membacakan puisi dengan judul ” Ibu Indonesia” yang dinilai telah menyudutkan syariat Islam dan menyakiti perasaan umat Islam.

Selanjutnya GEMPITA juga mendesak agar pihak yang berwajib memproses dengan seadil – adilnya pengaduan atas tindakan Sukmawati Soekarno Putri yang dinilai sangat sarat akan unsur SARA dan berpotensi melanggar hukum yakni KUHP pasal 156 huruf apa dan b. Serta GEMPITA juga mengajak seluruh warga Negara Indonesia, terkhususnya di Tapanuli Bagian Selatan untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga kerukunan umat beragama.

Demikian butir butir isi pernyataan sikap GEMPITA yang dibacakan dihadapan gedung Polresta Padangsidimpuan dan Polreskab Tapanuli Selatan, oleh penanggungjawab aksi, Zulkifli Sormin dari perwakilan DEMA IAIN PADANGSIDIMPUAN, Suhairy Rezeki Harahap perwakilan SENAT Mahasiswa Padangsidimpuan.

Rizki Ananda perwakilan BEM UGN Padangsidimpuan, Muksin Perjuangan perwakilan BEM IPTS Padangsidimpuan, Ahmad Munawir Rangkuti perwakilan BEM UMTS Padangsidimpuan, Umar Sidik Napitupulu perwakilan MPM UMTS Padangsidimpuan, Wirman NASUTION perwakilan HMPB KOPASID, Roni Yacub Azhari Harahap perwakilan ULDC UMTS Padangsidimpuan, Rio Sandi, SH perwakilan Satma AMPI Padangsidimpuan, Karim Pohan perwakilan dari Satma PP Padangsidimpuan, EdySyah Putra perwakilan dari MPM IPTS Padangsidimpuan, Muhammad Yunus Siregar perwakilan HIMPAS Tabagsel dan ASNAN Harahap perwakilan dari HIMMAH Tapsel – Padangsidimpuan.

“GEMPITA sebagai gabungan beberapa lembaga mahasiswa di Tapanuli Bagian Selatan setelah melihat dan mencermati puisi yang diciptakan lalu dibacakan oleh Sukmawati Soekarno Putri pada acara 29 Tahun Anne Avantic di Indonesia Fashion Week, sangat menyesalkan tindakan tersebut, karena tidak sesuai dengan jati diri warga Negara Indonesia. Puisi yang bertajuk “Ibu Pertiwi” tersebut jelas – jelas sudah menyinggung dan menyakiti perasaan ummat Islam terkhusus Indonesia dengan menyeret – nyeret dan menyudutkan syariat Islam. Pernyataan itu sudah jelas – jelas secara frontal menyerang ummat Islam, pungkas Rio Sandi SH beserta rekan rekannya.

Kabag OPS Polres Tapsel Kompol Jumanto yang menyambut orasi GEMPITA menyampaikan permohonan maaf sebelumnya karena Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP M.Iqbal Harahap tidak dapat menemani hadir di tempat berhubung ada tugas luar, “Adapun tuntutan atau aspirasi dari adek – adek akan kami tampung dan nantinya disampaikan ke pimpinan dan diharapkan kepada semuanya agar lepas ini dapat tertib membubarkan diri sampai pulang” ujar Kabag OPS Polres Tapsel Kompol Jumanto menghimbau kepada seluruh massa. (Jaker/Mart)