Batu Bara, SSOL.Com– Belum usai duka akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Batu Bara di tengah pandemi covid-19 yang belum juga selesai, Kabupaten Batu Bara kembali dirundung musibah, kali ini bencana disebabkan si jago merah yang melahap empat rumah di Dusun IV, Desa Kuala Indah, Kecamatan Sei Suka pada Kamis (10/09/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.
Dalam musibah tersebut empat rumah beserta seluruh barang-barangnya habis dilahap api, masing-masing rumah Meri (30), Gino (45), Bari (60), dan Jupri (42). Sementara tiga rumah lainnya (Adek, 27, Sijai, 50 dan Matnur, 40) terpaksa dirusak untuk menghentikan kejaran api yang menyala liar.
Mendapat informasi terkait musibah kebakaran tersebut, Dinas Sosial Kabupaten Batu Bara bergerak cepat menyiapkan bantuan sosial bagi korban bencana. Di hari yang sama pada Kamis (10/09/2020) Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Dinas Sosial sudah berada di TKP, dan pada sore hari sekira pukul 16.30 Kepala Dinas Sosial Ishak Liza, S.Pd. M.Si., didampingi Kabid. Linjamsos hadir untuk memberikan bantuan.
Kepada wartawan Ishak Liza menjelaskan bahwa ketika mendapat informasi tentang kejadian tersebut, ia langsung berkoordinasi dengan Bupati dan segera memerintahkan Tagana untuk meninjau kondisi korban serta menyiapkan berbagai bantuan yang dibutuhkan.
“Iya begitu dapat info, saya koordinasi dengan Bupati dan langsung gerak, ada tim yang meninjau kondisi korban dan tim lainnya menyiapkan bantuan yang dibutuhkan, sore ini sudah kita serahkan beberapa paket bantuan sementara seperti sembako; food ware; peralatan dapur; selimut matras; dan snack”, ujar Ishak.
Ditambahkan Ishak bahwa timnya masih terus melakukan mapping atas kebutuhan para korban pasca bencana. Ia juga telah menginstruksikan jajarannya untuk berkoordinasi dengan SKPD lainnya terkait dalam penanggulangan dampak bencana. Hal ini mengingat para korban khususnya empat rumah yang habis dilahap api, tidak lagi memiliki apapun selain baju di badan.
“Masih terus kita petakan dan akan dikoordinasikan dengan dinas lainnya terkait penanggulangan dampak bencana. Sebab korban kehilangan segalanya baik rumah, berkas kependudukan, barang-barang bahkan alat tangkap ikan yang menjadi usahanya, sehingga perlu penanganan yang terintegrasi-terkoneksi lintas sektoral” tutup Ishak.
Ramadhan Fajrin