Stabat, SSOL-Sungguh tragis nasib yang dialami Anisa Putri (15) siswi SMK Sri Langkat Tanjung Pura yang duduk di bangku kelas X ini gagal mengikuti ujian lantaran dirinya diculik oleh dua orang pria yang tak dikenalnya, Selasa (21/5) sekira jam 8.00 WIB.
Putri, begitu nama panggilan sehari-hari anak dari pasangan Ismail dan Nurhayati dari dua bersaudara ini diculik dua pria tak jauh dari depan sekolahnya setelah korban turun dari angkot saat hendak masuk ke sekolah. “Dia mau ujian tadi, tapi pas turun dari angkot ada dua laki-laki yang gak dikenalinya membekap hidungnya dari belakang bang. Satu orang ada tato nama di tangan krinya, tapi dia gak ingat bang,” sebut Ismail kepada wartawan di ruangan UGD RSU Putri Bidadari Stabat, Selasa (21/5) sekira jam 18.25 WIB.
“Setelah dibekap, Putri langsung pingsan. Dia sadar sekitar jam 12 siang tadi di areal perkebunan sawit yang dia pun gak tau lokasinya dimana bg,” sambung Ismail.
Menurut informasi yang diperoleh di lapangan, korban sempat terlihat Aminah, warga Dusun IV, Desa Pagar Rebah Tanjung Pura dibonceng seorang pria dengan menggunakan pakaian seperti seragam PNS melintas di permukiman warga.
“Ku tengok anak itu (korban) dibonceng laki-laki, hampir jatuh dia dari boncengan, lemas kali dia ku tengok pas dibonceng. Gak lama kemudian nak itu dibuang laki-laki itu dekat kebun sawit, ku tengok anak itu jalan sempoyongan dan gemetaran. Seperti ketakutan kali anak itu,” beber Aminah.
Setelah itu, sambil terbata-bata korban bertanya kepada Aminah tentang daerah yang tidak dikenalinya itu. ”Nek ini dimana, aku diculik nek. Ku tengok baju sekolahnya kenal aku sama sekolahnya karena anak tetangga ku sekolah disitu,” Sambung Aminah.
Setelah memanggil anak tetengganya, ternyata tetangga Aminah itu mengenali korban dan kemudian menghubungi keluarga korban. Keluarga korban pun mendatangi rumah Aminah. Selanjutnya keluarga korban membawanya ke RSU Putri Bidadari Stabat untuk memberikan pertolongan medis.
Saat dikonfirmasi, dokter yang sedang piket di UGD RSU Putri Bidadari stabat menjelaskan bahwa korban masih syock berat dan belum bisa dimintai keterangan. “Korban masih kita observasi untuk mengurangi syoknya. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban,” beber salah seorang dokter di RSU Putri Bidadari.
Kapolsek Hinai, AKP Hendriyanto saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. “Ada tadi keluarganya buat laporan, tapi kita belum bisa memastikan ini penculikan, anggota masih di lapangan bang. Sebenarnya kejadiannya bukan di wilayah hukum (wilkum) kita, tapi kalau gak kita terima laporannya gimana juga kan bang,” beber AKP Hendriayanto.
Keluarga korban menjelaskan, beberapa waktu lalu korban sempat ribut dengan teman sekampungnya. “Putri kemarin itu ada ribut dengan kawannya, sampek dimaki-maki kawannya si Putri ini. Cowok kawannya preman itu bg,” jelas keluarga korban.
Ahmad