Dicabuli Ayah Kandung Sejak Kelas 6 SD, Siswi SMP Melahirkan Prematur, # Anaknnya Meninggal”
Stabat, SSOL-Sungguh malang nasib S (14), warga Dusun Puji Sari, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Serangan ini, dirinya berulang kali dipaksa menuruti nafsu bejad ayah kandungnya sejak kelas 6 SD. Akibatnya, siswi kelas 1 SMP ini hamil dan melahirkan prematur dengan cara oprasi cessar, Jum’at (4/10) jam 21.00 WIB.
Perbuatan bejad sang ayah yang tak bermoral itu pertama kali diketahui setelah kecurigaan keluarga S terhadap perubahan fisik yang terjadi padanya. Keluarganya pun membawa S pergi ke bidan desa untuk memastikan kecurigaan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan bidan tersebut, diketahui seperti ada bayi di dalam perut S. Untuk memastikan apa isi perut S, bidan pun menyarankan keluarganya agar pergi USG. Keluarga S memgambil inisiatif untuk memeriksakannya ke bidan lain.
Saat diperiksa dengan bidan yang kedua, dari hasil tes kehamilan tersebut S dinyatakan positif hamil. Saat ditanya siapa yang menghamilinya, dihadapan bidan dan ibunya, S mengaku bahwa ayahnya lah yang sudah mencabulinya.
“Nangis dia pas bilang itu sama mamaknya. Katanya, dia selalu diancam sama bapaknya setiap kali mau dicabuli bang,” beber bibi korban kepada awak media di salah satu RS di Stabat, Sabtu (5/10) sekira jam 19.30 WIB.
Bibi korban menambahkan, S selalu dicabuli pada sore hari, disaat adik lelakinya pergi bermain. S mengaku, bahwa dirinya berulangkali dicabuli ayahnya sejak kelas 6 SD silam
“Semalam sakit perutnya. Pas di rumah sakit, kata dokter ketubannya dah kering dan anaknya pun sungsang bang. Jadi dokter nyarankan utuk cessar. Gak lama setelah dikeluarkan, anaknya pun meninggal,” ketus bibi korban.
Diketahui, ayah dan ibu korban sudah lama tinggal tak serumah lantaran persoalan ekonomi. Selama itu, korban dan adik lelakinya tingal dengan ayahnya. Sejak itu lah korban selalu dicabuli ayahnya hinga berulangkali dan menyebabkan dirinya hamil.
“Kata mamaknya, waktu dia umur 8 tahun juga sempat mau dicabuli pas dia mandi bang. Dah ditelentangkanya pun S waktu itu, sukur lah ketahuan sama mamaknya,” lanjut bibinya.
Keluarga dari ibu korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan dapat dihukum seberat-beratnya. Rencananya, keluarga korban akan segera buat laporan ke Polres Langkat.
“Dari bulan April kemarin bapaknya merantau ke Pekan Baru. Kalau bisa dihukum mati aja itu bang,” pungkas bibi korban.
Kepada awak media, pihak rumah sakit tempat korban dirawat membenarkan bahwa S dioperasi cessar, Jum’at (4/10) malam. “Anaknya meninggal lantaran air ketubannya dah kering waktu sampau disini. Disamping itu, posisi bayinya juga sungsang, makanya kita sarankan untuk cessar bang,” beber petugas rumah sakit yang sedang piket.
Ahmad