Tanjungbalai, SSOL-Kegiatan Infrastruktur yang seharusnya menjadi peningkatan pembangunan bagi fasilitas masyarakat diduga jadi ajang mencari keuntungan pribadi.
Pasalnya Proyek Pembangunan yang berada dibawah Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sumatera Utara diduga dikerjakan asal jadi.
Hal ini menjadi sorotan Lembaga Pemerhati Penggunaan Keuangan Negara (LPPKN) Hermansyah Caniago, menurut herman Proyek pembangunan Irigasi dan Jaringan Pengadaan Instalasi Pertahanan di darat Kegiatan Rehap Turap Pelabuhan Perikanan Tanjungbalai Asahan yang berada dibawah kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Utara tersebut banyak terdapat kejanggalan dan diduga dikerjakan asal jadi, untuk itu herman meminta agar Gubernur Sumatera Utara melalui Inspektorat untuk turun langsung melakukan monitoring, sebab anggaran yang digunakan tidak sedikit jumlahnya.
” Berdasarkan pantauan LSM LPPKN dan saya sebagai ketua yang langsung memimpin monitoring melihat banyak kejanggalan pada proyek tersebut, pihak kontraktor kami duga mengerjakan nya asal jadi dan kami minta supaya Bapak Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumatera Utara turun kelapangan sebab anggaran yang digunakan lebih kurang 1 (satu) milyar”. ungkap herman. (Minggu,03/11/2019)
“kami juga menduga bahan – bahan bangunan seperti besi, pengecoran dan lain -lain tidak sesuai bestek yang ada”.tambah herman.
Berdasarkan pantauan dilapangan anggaran yang digunakan adalah APBD Propinsi Tahun 2019, dengan total anggaran satu milyar delapan belas juta lima puluh satu ribu empat ratus dua puluh enam rupiah, dengan pelaksana pekerjaan perusahaan CV.Husiba.
Sampai berita ini di turunkan belum ada pihak yang dapat di konfirmasi baik dari perusahaan konstruksi dan Diskanla Propinsi.
Faisal SS