TANAH KARO – Kegiatan Gunung Sinabung masih terus berlangsung hingga sore ini, erupsi juga dibarengi dengan hujan rintik. Akibat kejadian ini berdampak terhadap pertanian warga yang hancur di delapan kecamatan di kabupaten Karo. Warga yang bekerja sebagai petani terpaksa pulang, takut terkena imbas erupsi tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karo, Martin Sitepu mengatakan, aktivitas erupsi Gunung Sinabung kali ini dapat dikatakan yang terbesar di tahun 2018. Sebelumnya, dengan luncuran awan panas hingga 4,9 Km pernah terjadi di tahun 2013 dan 2010. Selain itu, erupsi juga dibarengi dengan hujan rintik, sehingga kondisi Berastagi seperti hujan lumpur karena air hujan bercampur dengan luncuran awan panas.
“Hingga saat ini kondisi masih sangat gelap, dan erupsi terus terjadi hingga sore hari. Kondisi ini mengakibatkan pertanian warga di delapan kecamatan hancur, mulai dari Desa Payung hingga perbatasan Aceh Tenggara, Kotacane. Namun, hingga saat ini belum ada kami temukan korban jiwa, baik dari pantauan BPBD, maupun TNI Polri,” ujar Martin melalui sambungan telepon selular kepada Koran Sindo, Senin (19/2).
Lebih lanjut dikatakan Martin, warga di Berastagi pada pagi hari memang terlihat panik dengan aktivitas erupsi Sinabung yang cukup tinggi, namun saat ini aktivitas warga sudah kembali pulih. “Tadi pagi memang warga banyak yang terlihat panic, banyak yang lari menghindar, tapi sekarang sudah kembali normal,” ujar Martin.
Karena dengan ketinggian 5 km ke atas dan 4,2 kesemping dan mengarah ke selatan, sehingga tidak sedikit jumlah Desa di radius 6 km dari Gunung tertutup abu setebal 20 cm. Salah seorang petani tomat yang di temui di Desa Payung, Herman Sembiring mengatakan jika dilihat dari abu yang menimpa tanaman ini sudah dipastikan tidak bisa hidup lagi.
“Jadi sudah pasti kami mengalami kerugian total, moga pemerintahan Kabupaten Karo dapat memerhatikan kerugian kami ini. Tanaman kami seperti tomat, cabe, kentang, kol, brokoli diselimuti abu vulkanik Gunung Sinabung,” ujar Sembiring.
Dari pantauan di kota Berastagi, daerah yang terkena langsung abu erupsi terdiri dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Payung, Naman Teran dan Simpang Empat, hingga ke perbatasan Aceh.
Sejak peristiwa tersebut Bupati Tanah Karo, Dandim, Kapolres langsung turun ke lokasi melihat warganya. Bupati meminta agar warga sabar dan jangan memasuki zona merah. “Diminta agar warga dan pengunjung tak masuk ke zona merah, karena kita tidak bisa memprediksi kondisi Gunung Sinabung ini,” terang Terkelin Brahmana.(Avi)
Editor : Yeni Sitorus